• Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis

Karakteristik Pelaku Bullying

Wednesday, October 9, 2013 Label: ,


Ada tiga jenis pelaku bullying yang berbeda menurut Olweus (1978; dalam Beane, 2008), yaitu :1) The agressive bully (pelaku bullying) :Pelaku bullying ini cenderung kuat secara fisik, impulsif, cepat marah, suka berkelahi, tak kenal takut, memaksa, percaya diri, dan kurang dalam empati.2) The passive bully (pelaku bullying pasif) :Pelaku pasif cenderung menjadi gelisah, dan mereka jauh kurang populer dibanding pelaku bullying, memiliki harga diri (self-esteem) yang rendah, memiliki sifat yang sedikit menyenangkan, dan sering tidak bahagia jika tinggal di rumah.3) The bully-victim (pelaku - korban bullying) :Pelaku - korban merupakan sebagian kecil dari pelaku. Mereka adalah anak-anak yang telah mengalami sendiri bullying, apakah di rumah atau di sekolah. Mereka biasanya secara fisik lebih lemah dari para pelaku di sekolah, tetapi lebih kuat daripada yang mem-bully mereka. Sedangkan Dieter Wolke dari University of Hertfordshire, Inggris, mengindentifikasi kelompok pelaku bullying yang keempat : pelaku murni. Mereka terlihat sebagai individu sehat yang menikmati sekolah. Mereka menggunakan bullying untuk memperoleh dominasi.Menurut Elliot (2006) karakteristik pelaku bullying dibagi menjadi tiga, yaitu:1) Pelaku bullying :Kebanyakan pelaku bullying berada dalam kelompok ini. Secara umum pelaku bullying ini bullying dan dipersiapkan untuk mengarahkan agresi mereka pada guru, orang tua dan orang dewasa lainnya dan juga anak-anak lain serta mereka melihat kecil kesalahan dalam agresi dan tindak bullying. Adapun karakteristik tipe pelaku bullying ini meliputi: bullying pada siapapun, tidak peduli pada posisi kekuasaannya; kontrol impuls yang buruk; memandang kekerasan sebagai kualitas yang positif; berkeinginan mendominasi; kuat secara fisik dan emosional; tidak peka dengan perasaan orang lain; memiliki harga diri yang baik.2) Pelaku bullying cemas :Kira-kira 20 persen dari pelaku bullying masuk dalam kategori ini. Mereka secara umum lebih terganggu dibandingkan tipe pelaku bullying atau korban lainnya. Mereka memiliki karakteristik korban pada saat yang bersamaan sebagai seorang pelaku bullying, yaitu: cemas dan bullying; harga diri rendah; tidak aman dan tidak bersahabat; mengambil korban (misalnya, lebih kuat dari mereka); memprovokasi serangan pelaku bullying lainnya; secara emosional tidak stabil.3) Pelaku bullying pasif :Para pengikut yang terlibat dalam tindak bullying dalam cara yang pasif memiliki karakteristik seperti: mudah didominasi; pasif dan gampang diarahkan; tidak bullying secara khusus; memiliki empati akan perasaan orang lain; kurang merasa bersalah setelah terjadinya tindak bullying. Adapun Sanders dan Phye (2004: dalam Saripah, 2009) merangkum karakteristik pelaku bullying yang paling lazim menurut para ahli, sebagai berikut : (a) mengontrol orang lain melalui ancaman verbal dan tindakan fisik; (b) lebih cepat marah dan menggunakan kekuatan lebih cepat dibandingkan yang lain; (c) cenderung memiliki sedikit empati untuk permasalahan orang lain; (d) telah sering melihat model-model perilaku bullying; (e) memperlihatkan perilaku agresi yang kronis; (f) mempersepsikan maksud permusuhan yang tidak tepat pada tindakan-tindakan orang lain; (g) marah dan dendam; (h) memiliki orang tua yang merupakan model-model peran yang buruk untuk hidup bersama-sama dengan orang lain; (i) kemungkinan memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok bullying; (j) memiliki orang tua yang merupakan model peran yang buruk untuk pemecahan masalah yang konstruktif; (k) memandang agresi sebagai satu-satunya cara untuk memelihara citra diri mereka; (l) memiliki prosedur disiplin yang tidak konsisten di rumah; (m) memikirkan bayangan/citra fisik itu penting untuk memelihara perasaan berkuasa atau mengontrol; (n) memfoksukan pada pikiran-pikiran marah; (o) memiliki lebih banyak permasalahan keluarga dari orang biasanya; (p) memiliki orang tua yang seringkali tidak mengetahui keberadaan mereka; (q) menderita pelecehan fisik dan emosional di rumah; (r) menciptakan kemarahan dan frustrasi dalam suatu kelompok teman sebaya; serta (s) memperlihatkan tindakan yang obsesif atau kaku.Kendati cara dan gaya perilaku bullying mereka (pelaku) nampak berbeda, namun para pelaku bullying memiliki sifat yang sama. Berikut ini Coloroso (2006) menyajikan beberapa sifat yang sama, yang dimiliki oleh pelaku bullying. Diantaranya yaitu:1) Suka mendominasi orang lain.2) Suka memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan3) Sulit melihat situasi dari titik pandang orang lain.4) Hanya peduli pada keinginan dan kesenangan mereka sendiri, bukan pada kebutuhan, hak-hak, dan perasaan – perasaan orang lain.5) Cenderung melukai anak-anak lain ketika orangtua atau orang dewasa lainnya tidak ada di sekitar mereka.6) Memandang saudara-saudara atau rekan-rekan yang lebih lemah sebagai mangsa (pelaku bullying juga dikenal sebagai agresi yang memangsa - sebuah istilah yang mengerikan, namun tidak semenakutkan batasan perilaku yang sesungguhnya.7) Menggunakan kesalahan, kritikan, dan tuduhan-tuduhan yang keliru untuk memproyeksikan ketidakcakapan mereka kepada targetnya.8) Tidak mau bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka.9) Tidak memiliki pandangan terhadap masa depan-yaitu, tidak mampu memikirkan konsekuensi jangka pendek, jangka panjang, serta yang mungkin tidak diinginkan dari perilaku mereka saat itu; dan 10) Haus perhatian.

 
Konselor Profesional © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates | Brought to you by Cyber Template