Manajemen Konflik
Friday, December 23, 2016
Label:
Kajian Ilmiah
Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang menjadi simbol akan
interaksi manusia dengan yang lain. Kemajemukan suatu komunitas atau wilayah
(geografis) seperti Indonesia yang berbentuk kepulauan harus diterima sebagai
kenyataan objektif yang mengandung potensi konflik. Sumber konflik yang
melatarbelakangi permasalahan di Indonesia meliputi persoalan suku, agama, ras,
kesenjangan ekonomi, budaya, etnisitas, dan sebagainya. Konflik yang tidak dikelola
secara bijak dapat menimbulkan disintegrasi, dan juga konflik cukup laten, bahkan
dapat menjadi potensi konflik antarsuku. Setiap organisasi memiliki cara, kebiasaan,
dan aturan dalam mencapai tujuan dan misi organisasi, termasuk cara individu hidup
berinteraksi satu sama lain (bermasyarakat), dan cara individu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam organisasi (Schein dalam Thoyib, 2005:66).
Manajemen Konflik menurut Wahyudi (2006:47) merupakan teknik yang
dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan cara menentukan
peraturan dasar dalam bersaing. Selanjutnya Wahyudi juga mengutip pendapat
Walton(1991), bahwa tujuan manajemen konflik untuk mencapai kinerja yang optimal
dengan cara memelihara konflik tetap fungsional dan meminimalkan akibat konflik
yang merugikan. Winardi (dalam Wahyudi 2006:49) berpendapat bahwa manajemen
konflik meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Menstimulasi Konflik
Sttimulasi konflik diperlukan pada saat unit-unit kerja mengalami penurunan
produktivitas atau terdapat kelompok-kelompok yang belum memenuhi standar
kerja yang ditetapkan
b. Mengurangi atau Menekan Konflik
Tindakan mengurangi konflik dilakukan apabila tingkat konflik tinggi dan
menjurus pada tindakan destruktif disertai penurunan produktivitas kerja di tiap
unit/bagian.
C Menyelesaikan Konflik
Penyelesaian konflik (conflict resolution) merupakan tindakan yang dilakukan
pimpinan organisasi dalam menghadapi pihak-pihak yang sedang konflik.
interaksi manusia dengan yang lain. Kemajemukan suatu komunitas atau wilayah
(geografis) seperti Indonesia yang berbentuk kepulauan harus diterima sebagai
kenyataan objektif yang mengandung potensi konflik. Sumber konflik yang
melatarbelakangi permasalahan di Indonesia meliputi persoalan suku, agama, ras,
kesenjangan ekonomi, budaya, etnisitas, dan sebagainya. Konflik yang tidak dikelola
secara bijak dapat menimbulkan disintegrasi, dan juga konflik cukup laten, bahkan
dapat menjadi potensi konflik antarsuku. Setiap organisasi memiliki cara, kebiasaan,
dan aturan dalam mencapai tujuan dan misi organisasi, termasuk cara individu hidup
berinteraksi satu sama lain (bermasyarakat), dan cara individu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam organisasi (Schein dalam Thoyib, 2005:66).
Manajemen Konflik menurut Wahyudi (2006:47) merupakan teknik yang
dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan cara menentukan
peraturan dasar dalam bersaing. Selanjutnya Wahyudi juga mengutip pendapat
Walton(1991), bahwa tujuan manajemen konflik untuk mencapai kinerja yang optimal
dengan cara memelihara konflik tetap fungsional dan meminimalkan akibat konflik
yang merugikan. Winardi (dalam Wahyudi 2006:49) berpendapat bahwa manajemen
konflik meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Menstimulasi Konflik
Sttimulasi konflik diperlukan pada saat unit-unit kerja mengalami penurunan
produktivitas atau terdapat kelompok-kelompok yang belum memenuhi standar
kerja yang ditetapkan
b. Mengurangi atau Menekan Konflik
Tindakan mengurangi konflik dilakukan apabila tingkat konflik tinggi dan
menjurus pada tindakan destruktif disertai penurunan produktivitas kerja di tiap
unit/bagian.
C Menyelesaikan Konflik
Penyelesaian konflik (conflict resolution) merupakan tindakan yang dilakukan
pimpinan organisasi dalam menghadapi pihak-pihak yang sedang konflik.
About Author
Write anything about you here!