Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
Wednesday, October 9, 2013
Label:
Kajian Ilmiah,
Sejarah Perkembangan
a. Bimbingan dalam periode Benih
(1922-1960)
Lahirnya bimbingan pada masa ini dimulai dalam sekolah-sekolah, berarti bahwa lahirnya bimbingan di Indonesia berbeda dengan di Amerika,
walaupun hanya berupa benih-benih. Kegiatan ini
bermula dari adanya asas-asas, Winkel (1997) menunjukkan gerakan dlm sejarah Diknas
mengandung benih-benih bimb yaitu asas Perguruan Nasional Taman Siswa thn 1922
yg menandaskan dasar kebebasan bagi setiap org utk mengatur dirinya. Kemudian diikuti
dg metode dan paktek sekolah pada thn 1926 Moh.
Syafi’i mendirikan sekolah bimb
karir yg pertama. Tgl 17-8 45, terbentuklah
kementerian, Kementerian P&K
mendirikan SGB yang pimpinannya
Moh.Syafi’i.
b. Bimbingan Pendidikan Formal Periode Pertumbuhan (1960-1971)
Bimbingan dalam pendidikan
formal dimulai 1960, saat dimulai mengadakan konferensi FKIP (sekarang IKIP)
seluruh Indonesia.
Sebagaimana asumsi Walgito (1993) dg adanya konferensi FKIP seluruh Indonesia diselenggarakan
di Malang dari tanggal 20 sampai 24 Agustus 1960, dan memutuskan BP dimasukkan dlm kurikulum FKIP.
Dua tahun
kemudian Depdikbud pada seksi pend mulai di SMA menerbitkan naskah “Pemb dan
Penyuluhan” (1964). Faktornya adalah kurangnya tenaga ahli dan sbg akibat dari
banyak yg kurang memahami bimb. Kemudian
pada tahun 1967 perhatian terhadap Bimbingan Penyuluhan kembali stabil yang didukung oleh dosen-dosen IKIP yg belajar di AS.
Tahun 1968, perhatian
thdp BP dg munculnya kurikulum 1968 yg hanya mengenal dua jurusan (IPA dan Sos
Bud.
c. Bimbingan Pendidikan Formal dlm
Periode Pembaruan Pendidikan (1971-1983)
Periode ini merup awal thdp pentingnya BK dlm pendi formal. Hal ini
ditandai dengan “Sekolah Konperhensif” yang dikenal dg sekolah pembangunan
(1970-1971). Konsep Sekolah Pembangunan dicetuskan oleh Depdikbud No. 172 thn
1971 ditetapkan 8 PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) sbg pelaksanaannya
yaitu: IKIP Jakarta, PPSP IKIP Bandung, PPSP IKIP Semarang, PPSP IKIP
Yogyakarta, PPSP IKIP Surabaya, PPSP IKIP Malang, PPSP IKIP Padang, dan PPSP
IKIP Ujung Pandang.
Tahun yg sama disusun Kur PPSP
(Kurik 1975) utk SMP dan SMA serta kuri 1976
utk SPG, di mana BP semakin nampak dan
jelas. Winkel (1997) kurik ini menunjukkan
dampak positif dari pelayanan bimb yg bertujuan agar siswa dapat mengembangkan
pemahaman diri, mengembangkan pengetahuan ttg dunia kerja serta tanggung jawab.
d. Bimbingan Pendidikan Formal dalam Periode Pendidian Modern
(1983/1984- Skrg)
Periode ini
dimulai dg pergantian Menteri P&K dari Daoed Yoesoef kpd Nugroho Noto
Susanto, diserah terimakan jabatannya (21 Maret 1983). Beliau banyak mengajukan
berbagai gagasan ttg pend seperti pend berfikir dan Humaniora, perubahan
kurikulum serta peleburan jurusan di SMA. Gagasan ini mdpt tanggapan sec luas,
shg terbit SK Mendikbud No. 0461/U/1983, tgl 22 Oktober 1983 ttg perbaikan
kurikulum Dikdasmen di ling Depdikbud RI.
Kemudian keluarnya
SK Mendikbud No. 0209/U/1984, tgl 2 Mei 1984, ttg perbaikan kurik SMUTA
(dikenal dg Kurik 1984) isinya
“Kurikulum Inti dan Pilihan”. Orientasi dari kurikulum ini terletak pada
pendekatan ketrampilan (SMK, SMEA, SGO dsb).
Dg konsekwensi
kurikulum di atas, peranan BK adlh membantu siswa dlm hal:
Penentuan klmpok
prog pend oleh siswa ke jenjang pend lebih lanjut.
Proses pemilihan
peljrn yg sesuai dg prog yg telah dicanangkan sec individual.
Proses mendalami
MAPEL inti yg sesuai dg bid studi (jurusan) yg stelah ditentukan.
Proses
penyesuaian diri siswa pada setiap pengalaman belajar menurut pilihannya.
Proses penyesuaian
guru thdp kebutuhan dan ciri-ciri pribadi siswa sec individual
BK sekolah
berperan dlm sistem pra seleksi di SMTA
(SMU dan SMK). Utk memasuki PT baik prog S1/Diploma, dpt membantu siswa dlm :
Proses penentuan
siswa baik di sekolah maupun setelah keluarnya.
Proses
penyesuaian diri dlm klmpok, terutama siswa yg bercita-cita tinggi.
Proses pengayaan
kognitif, afectif dan psychomotorik thdp siswa masuk PT
maupun ke dunia kerja.
BK dalam belajar
tuntas sga penting utk membantu siswa dalam hal:
Proses dlm penentuan SKS menyelesaikan kecepatan belajar.
Proses pelaksanaan prog remedial.
Selain itu sifat kurikulum yg mengutamakan tenaga
trampil thdp dunia kerja, lebih intensifnya pelaksanaan bimb karir. Kurikulum
SMU 1994 ttg pedoman BK Petunjuk Teknis Pengelolaan BK merup kurik SMU 1996. Akhirnya
kurik inilah yg memberikan arah lebih
jelas status BK dan petugas di sekolah. Dg konselor, maka setiap yg mnghdpi kesulitan
akan mdpt bantuan khusus dlm mengatasi masalah.
About Author
Write anything about you here!