• Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis
  • Catatan Rifqi Azis

Kecerdasan Kinestetik

Friday, December 23, 2016 Label:
Menurut Gardner (dalam Uno, 2009:16), Kecerdasan kinestetik merupakan
kecerdasan yang berhubungan dengan  kemampuan dalam menggunakan tubuh secara
terampil untuk mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan perasaan, mampu bekerja
sama dengan baik dalam menangani dan memanipulasi objek.  Kecerdasan ini juga
meliputi ketrampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan,
kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Kecerdasan ini sangat menonjol pada diri seorang
penari, atlet, pematung, pemusik, aktor, mekanik, dokter bedah. Jasmine (2007:127),
Mengemukakan bahwa kecerdasan kinestetik sangat berhubungan dengan tubuh anak.
Tubuh anak akan terlihat kelenturannya apabila sering melakukan gerak tubuh. Hal
tersebut sangatlah diperlukan oleh manusia pada umumnya supaya gerak tubuhnya
tidak terlihat kaku. Perkembangan pada tubuh manusia pada dasarnya akan
mengembangkan kecerdasan kinestetik.
Latihan-latihan anggota tubuh perlu dilakukan sejak usia dini, baik kekuatannya
maupun kelenturannya yang akan terwujud melalui latihan dan kebiasaan sejak usia
dini.  Kebiasaan diperoleh melalui latihan-latihan menirukan  dan mela kukan
pengulangan, peniruan dan segalanya akan berlangsung secara otomatis. Gardner
(dalam Uno,  2005:34) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai,
ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kesuksesan
untuk masa depan seseorang. Kecerdasan tersebut meliputi unsur-unsur: Kecerdasan
bahasa, kecerdasan logis matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, jasmani,
natural musical, interpersonal, dan intrapersonal. Kecerdasan yang telah dikemukakan
oleh gardner diatas disebut dengan kecerdasan ganda salah satu bagian dari kecerdasan
ganda tersebut adalah kecerdasan kinestetik.
Einon (2010:12), bentuk kecerdasan kinestetik memungkinkan terjadinya
kecerdasan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan secara dalam aktifitas seperti
menari, olah raga dan drama. Kecerdasan knestetik adalah kemampuan untuk mengolah
tubuh serta melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan anggota tubuh
tertentu. Pada hakekatnya sejak lahir seorang anak telah mempunyai kemampuan untuk
bergerak oleh sebab itu seorang pendidik haruslah memberi kebebasan pada anak untuk
bergerak, dan perlu adanya suatu pembelajaran yang khusus untuk mengatasi ketidak
aturan dalam proses gerak anak sehingga bisa mengarahkan anak untuk
mengembangkan kecerdasan kinestetiknya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa kecerdasan kinestetik
adalah kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang dalam menggunakan tubuh
secara terampil, untuk mengungkapkan suatu ide keahlian  dalam menggunakan seluruh
tubuh guna menyampaikan ide dan perasaan, dan keterampilan menggunakan untuk
menciptkan atau mengubah suatu bentuk.
Kecerdasan kinestetik berhubungan erat dengan motorik. Motorik merupakan
perkembangan pengendalian gerakan tubuh  melalui kegiatan yang terkoordinir antara
susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik
kasar motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. Secara tradisional pendidikan fisik dipandang masuk
kedalam bidang pendidikan jasmani dan pendidikan kejuruan namun strategi berikut ini,
akan menunjukkan bahwa tidak sulit mengintegrasikan kegiatan yang dipicu oleh gerak
tubuh dan kinestetis kedalam mata pelajaran aspek pengembangan di taman kanak  –
kanak.
Latihan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan oleh fisik atau tubuh manusia yang
didalamnya merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua
organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Yusuf (2002:24)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu : 1)
Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi, 2)
Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik, 3)
Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, 4)
Struktur tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi
 
Konselor Profesional © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates | Brought to you by Cyber Template